Selasa, 23 Agustus 2011

Hidrotubasi - Pengalaman pertamakali bius total

Hope our dream will come true amin..
Tahun 1999 saya pernah mengalamai kecelakaan yang menhgaruskan saya melakukan operasi kecil di rongga mulut saya. Saat itu dokter menawarkan pada saya apakah mau bius total atau lokal. Dengan berbagai pertimbangan antara lain karena ketakutan saya ketika pernah membaca seseorang yang melakukan bius total lalu meninggal, maka saya memutuskan bius lokal. Saya tau semua proses yang di jalankan oleh dr ahli bedah mulut itu.
Tapi kali ini saya takluk pada perintah dokter. Ini pengalaman pertama saya di bius total adalah ketika dokter memutuskan untuk melakukan hidrotubasi.Hmmm...ketika obat bius masuk dalam pembuluh darah saya, rasanya sangat ngilu. Lalu saya terserang kantuk yang sangat dahsyat. Lalu tak ingat apa-apa lagi sampai saya sadar, tapi saya tidak mampu membuka mata. Saya dengan sayup-sayup dokter memeriksa pasien lain di ruangan yang berbeda. Saya dengar ada seorang ibu yang menangis karena entah bayinya kenapa. Ibu itu histeris berteriak: Jangan ambil anak saya dokter...ambil saya saja.. Saya sedih mendengarnya.

Setelah saya bisa bangun meskipun sempoyongan, saya merasa perut saya mulas luar biasa, lalu saya merasa mual, dan akhirnya muntah.
Sampai di rumah saya masih merasa lemas, pengen muntah dan rasa mulas itu bertambah hebat. Saya mengerang kesakitan. Luar biasa sakitnya! Saya berpikir ini baru awal, apalagi saat nanti melahirkan. Pain killer saya minum, suami saya membuatkan teh manis hangat dan membeli beberapa kerat roti sekedar untuk mengisi perut saya yang sudah lebih dari tujuh jam tidak terisi apa-apa.
Namun saya sulit sekali menelan. Saat menelan rasanya mau saya muntahkan. Tapi saya harus mengisi perut karena saya harus minum obat. Akhirnya saya telan dengan susah payah demi hilangnya mulas yang luar biasa ini.

Ini adalah ikhtiar pertama saya untuk mendapat keturunan yang sudah kami dambakan sejak awal kami menikah.
Saya sudah siap semuanya termasuk jika Alloh mengijinkan saya hamil dalam waktu dekat ini, saya rela tidak ikut outing kantor yang katanya ke Jepang. Saya ikhlas,...sangat ikhlas... karena penggantinya jauh lebih berarti buat saya.

Tidak  bisa dibandingkan dengan reward ke Jepang meskipun saya sangat menginginkannya.Saya ikhlas lahir batin. Saya ikhlas demi kehamilan. Semoga Alloh memberikan jalan yang terbaik dan keturunan yang sholeh untuk kami berdua. Mohon dengan sangat ya Alloh.. :) amin!

Sabtu, 20 Agustus 2011

Nrimo, Bego atau Sabar?

Orang-orang ini termasuk dalam kategori judul entries ini.
Lama-lama saya berpikir, saya ini nrimo, bego atau sabar? Selama 5 th ini saya nrimo dikasih penghargaan berapapun, beberapa bulan ini saya sadar bahwa saya bego mengingat diluar reward nya akan lebih besar, detik ini saya mengakui bahwa ini ujian kesabaran saya untuk naik tingkat ke derajat kemuliaan yang lebih tinggi di mata Alloh. Tidak akan ada yang sia-sia di mata Alloh jika kita bersungguh-sungguh untuk melalui ujian yang diberikanNYA.
Namun ini menuntut sebuah keikhlasan. Keikhlasan untuk menerima apa adanya. Keikhlasan untuk menerima perlakuan yang tidak semestinya saya dapat. Ramadhan memang tepat sekali untuk menguji umat manusia, apakah mereka akan sabar dan mampu melewati ujian, atau mereka tergesa-gesa sehingga tidak mampu melewatinya?
Materi berlebih, tidak mampu menolongmu di saat kau mendapatkan ujian kesabaran, selain kau berpegang teguh kepadaNYA. Bersandar padaNYA, menyerahkan diri padaNYA dan berbuat semaksimal mungkin untuk melalui ujian itu.
Saya janji, saya tidak akan pernah menanyakan ini lagi kepada pejabat. Tidak karena itu merendahkan diri saya. Tidak perlu saya mengemis. Orang lain melihat saya berkompeten. Saya mampu. Saya bisa untuk bekerja dengan cinta.
Saya berjanji untuk melaksanakan kewajiban saya, tapi tidak dengan cinta. Karena cinta itu sudah pupus ketika sesuatu hal terjadi dan menyakitkan hati karena kecintaan itu.

Jadi, Nrimo, Bego dan sabar adalah sebuah runutan peristiwa yang tidak bisa terpisah. Itu kesimpulan saya pribadi. Silahkan jika ada yang berpendapat lain.

5 Tahun di Kampus Ungu Episode 2 : Di awali dengan mimpi

2006 akhir- 2007 Awal
Kehidupan di kantor ini sejauh itu sangat saya sukai. Terasa sekali aura kekeluargaan. Kantor ini memang semi formal. Pakaian sehari-hari kami terserah asalkan sopan. Ke atasanpun tidak perlu memanggil pak atau bu. Cukup mbak atau mas. Setiap hari terasa menyenangkan. Meski pekerjaan banyak, saya enjoy karena teman-teman saya.

Ketika istirahat, makan bersama. Setelah istirahat saya mengantuk, saya tidur siang di tempat yang tersembunyi, atau untuk mengusir kantuk saya main game.
Sore-sore saya dan teman-teman rutin nongkrong di foodcourt sekedar minum teh.

Suatu hari, ada email yang sangat menyenangkan! Kantor kami mengadakan outing ke luar negeri! Wow! Saya sangat takjub dengan hal ini. Sebelum ini saya bermimpi, saya pergi ke Greatwall China. Ternyata itu menjadi kenyataan. Thank You Alloh!

Sangat excited kami ber-enam. Kami mulai sibuk membicarakannya. Bagaimana tidak? Ini adalah pengalaman pertama kami pergi keluar negeri. Buat saya, ini adalah pengalaman pertama saya naik pesawat dan pengalaman pertama saya pergi keluar negeri. Efek takjub itu tak mudah hilang, berhari2-hari saya selalu countdown menunggu hari itu tiba.
Ketika kurang beberapa hari, salah satu teman saya jatuh sakit. Ini karena dia memaksakan diri naik turun tangga demi mendapatkan body semlohai menjelang hari pernikahannya. Jadilah dia tidak ikutan berangkat. Kami sesungguhnya sedih, tidak bisa bersama-sama saat itu. Rasanya seperti kehilangan sesuatu yang berharga.

Aha!the Wall in my dream
Hari H nya pun tiba. Berkumpul langsung di bandara pagi-pagi buta, check in, boarding en go! Dengan Cathay Pacific kami pergi ke Beijing. Transit di Singapura dan Hongkong, perjalanan memakan waktu 7 Jam. Malam sekitar jam 22.00 kami akhirnya sampai di kota tujuan.
Saya kembali takjub, inilah negeri yang pernah di ceritakan oleh Dosen Politik Pemerintahan Timur Jauh itu. Kini saya berada di atas tanahnya. Bangunan bersejarah peninggalan dinasti-dinasti di masa silam memukau mata saya.
Kami menjelajah Temple of Heaven, Tian An men Square, Forbidden Palace, Summer Palace, Ming tomb, makan bebek peking, minum teh china, belanja di Ya Xiu market  dan tentu saja Great Wall! Tembok raksasa dalam mimpi saya. Memanjat Great Wall dan memperoleh sertifikat bahwa saya telah memanjat sampai titik tertentu merupakan hal yang sangat membekas dalam benak saya. Berfoto ala putri dan ksatria kerajaan, lalu melihat dan menyentuh salju meski itu hanya sisa-sisa saja.
Sayang kami tidak ber enam. Hanya ber 5 saja menikmati semua ini. Sangat berkesan, ingin rasanya saya berlama-lama disana, lebih dalam mengenal budaya, masyarakat dan bahasanya tentu saja. Namun saya harus kembali ke Jakarta dan berdedikasi untuk perusahaan saya lagi.

2008
Setahun kemudian kalau nggak salah di bulan Mei ada undian dari salah 1 partner perusahaan untuk pergi ke Malaysia. 40 orang. What a wonderful gift! Jalan-jalan keluar negeri seperti mimpi saya dahulu!
Genting dan KL tujuan kami. Tidak begitu istimewa, karena menurut saya memang daripada ke Malaysia lebih baik keliling Indonesia. Genting hihghland, Menara Petronas, apalagi selain itu yg bisa di kunjungi di sana? Satu-satnya  yang membuat saya excited adalah karena saya akan pergi keluar negeri lagi!

Sedikit branding :D
Seminggu kemudian satu kantor kami pergi ke Ho Chi Minh City. Dalam rangka outing kantor. Sama halnya dengan ke Malaysia, saya tidak se excited melihat isi Ho Chi Minh seperti keinginan saya yg menggebu2 di Beijing. Saya hanya takjub, saya pergi keluar negeri lagi dengan gratis! Eksplore Reunion Palace, War Museum, Gereja Kathedrak kuno, Kantor Pos Kuno, Candi, Pasar Ben thanh, Delta sungai Me Khong, makan malam di vietnam river dengan kapal yang di set sebagai restoran dengan lampu yang gemerlap menarik hati dimana didalamnya sudah ada tulisan : Selamat Datang PT Wira Pamungkas Parwira Jakarta, lalu ada pertunjukan dance dan pertunjukan alat musik yg memainkan lagu Bengawan Solo! Betapa budaya kita sebenarnya hebat! Dan yang paling menyenangkan adalah ke Cu chi tunel. Berpetualang ke dalam hutan tempat di mana tentara Vietnam bergerilya melawan Amerika serta tempat pertahanan mereka dari serangan Amerika. Sungguh unik menurut saya tempat ini. Berupa lorong-lorong sempit dengan berbagai ruangan dengan fungsi masing-masing. Ada dapur, ada kamar tidur, ruang keluarga, ruang meeting dan sebagainya. Dengan cara pertahanan mereka yang saya akui sangat cerdik, Amerika mampu di pukul mundur meski mereka tidak mau mengakui kekalahannya sampai sekarang.

Tahun ini pula tahun rizqi saya mulai membaik. Promosi di berikan atas pertimbangan saya mampu menghandle pekerjaan yang di bebankan.
Menangani pergigian dan permulutan di awal-awal membuat saya ingin menyerah.


2009
Tahun ini saya tidak pergi kemanapun.Berjalan seperti biasa, tidak ada yang istimewa.

2010-2011
Ini dia si Human! Yg biru itu Cyclon.
SINGAPORE!
Kalau waktu ke Beijing saya hanya transit di Changi, pada Maret 2010 berangkatlah saya ke Singapore, kembali jalan-jalan :D Tidak ada yg istimewa karena hanya city tour dan belanja yg ada. Saya tidak sempat mampir ke musium-musium mereka yg kata teman-teman saya keren.
Tapi saya suka ketika mampir di Universal studio Singapore. Heboh pengen naik semuanya. Tapi terlalu lelah. The Human&Cyclon itu yang buat kaki saya gemeteran begitu sampai ke bawah, the Mummy: rollercoaster yang bikin saya muntah-muntah. The best experience! Karena di Jakarta cuma ada Halilintar-nya Dufan yang buat saya udah biasa saja.
BANGKOK!
Belanjaan gw semua?Oh no!
Mei 2011. Ups! Ini surga belanja di Asia Tenggara. Barang-barang murah dengan kualitas oke banyak di temukan disini. Trip kali ini hanya belanja, belanja dan belanja sampai kaki gempor! Nonton bencong, nonton thaigirl show (merasa berdosa setelah nonton ini, tp ini pengalaman, besok kl di ajak jgn pernah mau!) jalan-jalan gk tentu arah di malam hari..semuanya itu menyenangkan. Bangkok-Pattaya nggak ada yg terlewatkan semua barang2 manis dari benakku. Semua memanggilku untuk kembali suatu hari nanti. :)


Mulai banyak yang berguguran di tahun ini. Mulai banyak orang baru, pemimpin baru. Kondisi baru, lingkungan baru, membuat saya merindukan saat-saat dulu. Ketika semua seperti sangat mencintai pekerjaannya.
Terpikir untuk menyudahi petualangan ini karena banyak hal yang aneh dan banyak hal yg tidak di hargai. Loyalitas hanya di hargai 1x gaji. Dedikasi dipandang sebelah mata. Berprestasi hanya dilihat dari pandai berbicara atau tidak. Semua menyakitkan bagi saya. Tidak pernah saya tersakiti seperti saat ini. Ketika saya merasa semua loyalitas, kerja keras dan dedikasi yang tinggi ini tidak lagi ada harganya lalu apa yg bisa saya lakukan selain memilih pergi?
Semoga mimpi berakhirnya petualangan ini tidak semata-mata hanya mimpi, tapi seperti yang sudah-sudah, mimpi itu akan terwujud. Amin.