Senin, 10 November 2014

SP1 - Korean wave effect

Pertama seumur-umur selama bekerja, saya mendapatkan peringatan dari perusahaan. Sebenarnya simple urusannya. Hanya karena internet. Saya mendapat teguran dari bagian personalia kantor saya.

Awalnya hanya karena pekerjaan saya sudah sangat berkurang. Karena market untuk brand yang saya handle sudah mulai menurun, klien kami tidak terlalu banyak beriklan. Mungkin karena pengiritan anggaran mereka, atau ada pertimbangan lain yang saya tidak mengerti. Sungguh bukan mau saya untuk tidak ada pekerjaan. Sungguh, kalau di rasakan, saya justru sedih ketika saya berangkat ke kantor tapi tidak ada tujuan sesampainya di kantor.

Saya benar-benar sedih, ketika semua rencana beriklan klien saya, yang sudah di rekomendasikan oleh kami, mendadak di batalkan. Total plan nya lumayan besar untuk kami. Sudah terbayang berapa fee yang akan kami terima dari total plan tersebut. Rasa ingin menangis, ketika tahu hal tersebut tidak jadi di jalankan itu sangat menyesakkan dada. Perusahaan sedang tidak bagus bisnisnya, ketika tiba-tiba plan kami di batalkan, kami merasa tidak punya hal yang bisa di kontribusikan kepada perusahaan.

Dengan kondisi tersebut, saya menjadi jobless. Di kantor hanya duduk, menghadap komputer, browsing, cek Facebook, ngobrol sama team. Itu saja yang saya lakukan. Sampai suatu saat, saya terpikir, kenapa saya tidak nonton film saja?
Akhirnya, saya mencari rekomendasi dari teman-teman mengenai film apa yang bagus untuk di tonton di waktu senggang. Saya suka drama korea dengan happy ending. Seperti halnya nonton FTV di channel TV swasta di negara ini. Selalu happy ending.
Drama Korea yang pertama saya tonton di kantor dan menggunakan streaming adalah The Master's Sun. Tapi itu hanya beberapa episode saja, selanjutnya saya minta tolong suami saya untuk download di kantornya. Lalu setelah itu saya semakin menggila, selalu streaming drama Korea yang lain. It's Okay That's Love, My Lovable Girl, Pride and Prejudice dsb.
Drama-drama tersebut menarik perhatian saya. Plot nya menyenangkan saya, menghibur saya dan memberi rasa letupan-letupan kecil di hati, ikut terbawa emosi dalam drama tersebut.

Menontonnya, saya merasa tidak bersalah karena setahu saya, peraturan yang jelas adalah tidak boleh download dengan torent. Yang itu akan menghabiskan bandwidth di seluruh kantor, di bawah grup perusahaan. Dan, saya juga tidak punya pekerjaan yang tertunda.

Sampai akhirnya, saya di panggil bagian personalia, di tegur karena pemakaian bandwidth di luar batas perikemanusiaan katanya. Regional office notice ini, dan saya sih hanya minta maaf, karena benar-benar tidak menyadari hal itu. Dan saya di peringatkan untuk tidak mengulang, sembari diminta tanda tangan SURAT PERINGATAN 1.

Saya bersikap masa bodoh dengan peringatan itu, maksud saya, berusaha saya abaikan, tidak saya masukkan ke dalam hati, tapi saya tidak pernah bisa mengabaikan rasa tidak adil dalam hati saya. Karena saya tidak menyadari benar-benar hal seperti itu forbidden dan karena hal itu saya lakukan juga tidak dengan tujuan untuk menghabiskan bandwidth internet kantor. Saya hanya bertujuan killing time at the office. That's all. Kecuali kalau saya memang sengaja melanggar peraturan, maka saya akan legowo di tindak. Tapi biarkanlah.

Knowing hal-hal seperti ini mengganggu saya, sepertinya saya akan mempertimbangkan tawaran-tawaran yang saya terima di tempat lain. Sedikit karena hal ini, namun banyaknya, karena saya butuh uang. Dan saya melihat, tidak ada peningkatan karir di sini. Kesempatan untuk saya berbuat yang terbaik, tidak di appreciate dengan baik sepertinya. Tidak ada alasan lagi untuk saya untuk tetap stay di sini lebih lama lagi.

*nulis sambil berpikir, apakah tulisan ini akan makan bandwidth gede apa nggak?*

 

Rabu, 03 April 2013

Malang - Batu - Apel




Enaknya kerja di bidang ini adalah possibility untuk pergi ke daerah-daerah di Indonesia.
Melaksanakan tugas supervisi di daerah membuat Saya berkesempatan mengunjungi daerah- daerah yang belum pernah saya kunjungi.

Indonesia itu memang indah, maka wajib bagi kita mengeksplorasi negara kita sendiri sebelum bepergian ke negara lain.
Tidak ada yang sangat istimewa dengan Malang. Secara emosional Saya juga tidak ada ikatan emosional dengan kota ini.
Namun Malang terasa istimewa bagi saya karena saat itu saya ditemani oleh suami Saya (selain tim Saya).
Tiba di Malang tepat pukul 10.10 pagi, pesawat tidak delay, meski sempat agak ajrut-ajrutan di awan. Landing ya seperti biasa, mau Garuda pun kalau Bandara nya kecil, landing tetap menegangkan buat Saya.

Apel raksasa di Alun-alun Kota Batu
Tim kami disambut oleh media setempat yang berpartner dengan kami dalam event ini. Event akan mulai sore jam 15.00, jadi sebelum  kami di drop ke hotel, kami diajak wisata kuliner dahulu.

Pertama ke pecel di pinggir jalan pojok. Lumayan pecelnya, karena ada bunga turi didalam campuran sayurannya, rempeyek kacang, rempeyek udang jadi teman makan pecel kami.
Pecel ini cukup ramai, meski tempatnya hanya ala kadarnya dg bangku2 sederhana.

Kedua kuliner lanjut ke bakso bakar dan cafe susu. Bakso bakarnya lumayan, dan yg lebih lezat lagi susu rasa coklat yg saya minum di cafe dekat warung bakso tadi. Rasanya sangat segar. Kabarnya susu ini di olah langsung dari peternakan sapi yang ada di daerah Batu.
Sayang sekali saya tidak mencatat nama cafe ini , karena menurut saya tidak berkesan tempatnya (biasa saja, karena di Jakarta Saya banyak menemukan cafe seperti ini - namun tidak dengan isinya).

Setelah kekenyangan, kami di drop di hotel Santika Malang.Hotel standar jaringan Santika, nyaman dan bersih. Saya rekomen hotel ini untuk budget yang tidak terlalu besar. Sedang-sedang saja dengan standard room dengan standard rate Santika.
Sebenarnya ada yang lebih cantik lagi hotelnya. Namanya Hotel Tugu Malang. Hotel ini hotel bintang 5. Namun saya sudah terlalu merasa hotel ini spooky karena interiornya yang kental dengan nuansa Jawa.

Alun-Alun Kota Batu


 
Sore hari, kami melanjutkan petualangan ke Batu. Batu adalah kotamadya yang letaknya kurang lebih 17 km dari Malang. Kota ini berada di lereng gunung Panderman, dengan ketinggian 700 - 1000 mdpl. Pada jaman penjajahan Belanda, kota ini di sejajarkan dengan Switzerland, begitu kagumnya Belanda terhadap kota ini, sampai-sampai Belanda memberikan julukan : De Klein Switzerland (Swiss kecil di pulau Jawa).
Sampai di tengah kota Batu sudah jam 17:30 sore. Di alun-alun kota Batu, Saya sempatkan foto - foto dengan suami. Karena landmark kota Batu ini unik, yaitu alun-alun kota Batu yang di penuhi oleh bangunan-bangunan yang melambangkan komoditas kota ini. Ada bangunan berbentuk buah apel raksasa, botol susu raksasa dan beberapa tiruan buah-buahan lain serupa lampion.
Di seberang taman kota itu, ada restoran Mesir yang menyajikan menu-menu yang enak khas timur tengah dengan cita rasa Indonesia. Karena saya tidak makan kambing, maka saya hanya pesan sate ayam. Rekan saya memesan martabak mesir yang sangat yummy sekali. Tidak bisa berhenti memakannya. Menu kambing tidak ada yang tidak enak menurut rekan-rekan saya.


Kecap Asli Malang
Batu Night Spektakuler


Kota Batu juga mempunyai destinasi berupa theme park, yang di namakan Batu Night Spectaculer.
Menurut cerita penduduk setempat which is salah seorang pejabat di media partner yang mengantarkan kami berjalan-jalan ini, Walikota Batu yang masih tergolong muda mempunyai ide-ide yang cukup baik dalam mendongkrak pariwisata di kota Batu ini. Contohnya Batu Night Spectacular. Di BNS ini, kita bisa melihat lampion-lampion dengan bentuk miniatur bangunan-bangunan megah di dunia. Seperti Menara Eiffel. Ada pula gerbang yang berbentuk semacam lambang Love, jadi tempat ini sangat romantis untuk pasangan-pasangan muda yang sedang memadu kasih heheh.
Secara pribadi saya suka dengan tempat ini, karena saya narsis dan sangat cantik untuk lokasi foto-foto.

Keesokan paginya, kami diantar menuju ke kebun apel. Bisa metik sendiri apel manalagi yang sangat terkenal itu. Apel manalagi bercita rasa manis, crunchy dan segar. Meski dari segi buahnya, memang tidak bisa besar seperti apel-apel lainnya. Kulitnya berwarna hijau terang, jika sudah matang agak kekuningan.
Setiap pengunjung berhak memetik maksimal 2 buah apel, karena terbatasnya buah yang sudah matang pada saat itu. Dengan negosiasi yang lihay, maka kami boleh memetik 1 lagi masing-masing orang. Jadi totalnya tiga buah per orang. Sayangnya apel yang saya pilih ternyata belum mencapai tingkat kematangan yang pas. Jadi agak berasa sepet.

View dari foodcourt Agrowisata "Kusuma". Damai.
Dari Agrowisata Kusuma, beranjak ke Jatim Park 1. Lumayan juga untuk kota kecil seperti Batu mempunyai tujuan wisata seperti Jatim Park ini. Disini kita bisa melihat musium satwa. Satwa-satwa dari iklim gurun sampai dengan kutub ada di sini. Namun, semua dalam kondisi diawetkan. Cukup menarik apabila kita bawa anak-anak ke sini. Banyak hal yang bisa di pelajari oleh anak-anak tentang dunia binatang beserta ekosistemnya.

Kerang Laut yang sudah diawetkan

Menurut saya sih Malang dan Batu kota kecil yang memberikan kenyamanan. Lepas dari hiruk pikuk Jakarta, "ngadem" di Malang atau Batu would be great. Next trip jika saya punya kesempatan lagi ke Malang saya akan menyempatkan diri makan bakso Presiden, beli eskrim di toko Oen, dan foto di Tugu yang menjadi landmark kota Malang. Dan tidak akan saya lewatkan naik ke puncak Bromo atau sekedar piknik duduk-duduk santai di taman Selecta dan Songgoriti. Jika waktunya panjang saya juga ingin ke Pulau Sempu dengan pantai Sendang Biru yang terkenal keindahannya itu.







Rabu, 10 Oktober 2012

From Purple to Orange

Old

New
Resignation. This is the hardest decision I've ever made along my professional life.
It's not about the teamwork, the environment or anything regarding human relationship. But all about the reward.
I just never feel that everything I've done on my career whether it's good or very good appreciated by the company. Have been there for 6 years make me difficult to break the chain that tied me so tight with all memories there.

After decided the resignation, thanks GOd, I got another job.

My new office is totally different form the previous one. This is a small media agency. Compare to my old office, the gap is very far.
My old office have a quite sophisticated interior design. But the new one is not. Nothing special. For example, my old office have private billiard table, vending machine, has its own cafe so people can gather on that place when they have a bored situation in front of the desk.
Each division has its own break area, so they don't need to go out also to break their boredom. There is XBox, television, refrigerator, microwave and comfortable sofa also.

But I never regret my decision. It's about my future. It is important for me to know "the world out there". It is important for me to make a new friend. And it is important for my family to make more money :).

The transition is very fast. The one who i replaced only met me about 2 days. It is not a proper handover. But thanks God, I have a very nice team that support me. And always nice to me, so I am easy to conform my self to the new environment.

With the minimal facility I do hope I can maximize my ability to support all of the brand campaign.
And still I love this media agency world. :) 





Selasa, 12 Juni 2012

It's Autumn in Japan! Wow!!!

This is the last trip for me with my previous company...since i have move to other company now.
It so hard to decide this. But ya.. life must go on.. :)

Well okey, i will share a little experience visiting the Nippon Country.

Day #1


Narita International Airport - View from my seat


Soekarno Hatta International Airport - Narita International Airport
Departing from Jakarta about 18:00 evening, arrived in Narita about 05:00 in the next day. What a long flight. Yes we are very tired but it's exciting.
Waiting for the other group after refreshing our self by washing face, changing cloth etc we're taking photos around the airport, having some bread for our breakfast. The weather is so comfort. Not too cold but also not hot, since Japan is a subtropical country.

Look! It's Indonesia archipelago at Tokyo Disney Sea
After the 2nd group arrived, we're heading to Tokyo Disneysea. Woooohooooo it's another Disney kingdom!  I imagine will meet Mickey Mouse and ofcourse Donald Duck! Yeah Donald Duck is my Fave Disney character ever! But unfortunately I can't! Uhh,,,so sad! I only met Goofy, but also I can't hug him. :(
I just can dream, someday i will be back there, with my husband, and my children.
Despite we're disappointed of unable to hug the Disney characters, but we are so happy to play around the Tokyo Disney Sea. Indiana Jones, The journey to the center of the earth, the theater etc. Yes we have wonderful experience there.

And we are bring out (read: bought) lots of Disneysea Souvenir, and yes it was a bad habbit of me, bought all souvenir of a landmark without thinking there will be a tommorow! I sucessfully made my purse empty huaahahhhh....

After we had our dinner, we're heading to our hotel, Maroad Narita Hotel. Places near Narita Airport and far far away from downtown. About 1 hour and half to Tokyo, can be 2 hours due to traffic jam.

Day #2
Our day will be fulled by city tour schedule. Asakusa Temple - Nakamise road, run trough The Imperial Palace, Ginza, Harajuku and Shibuya .

ASAKUSA - Nakamise Road
I took this picture for them.
This is one of the most famous temple in Tokyo. Asakusa Kannon temple is the oldest budhist temple among all in Tokyo. There also Sensoji temple In China, Kannon is the same as Kuan Im, the Goddess of Mercy. This temple is beautiful. I know everyone will be interested to take a picture below a giant paper lamp (Lantern) called the Gate of the Gate thunder - Kaminarimon, and also a pair giant straw sandal. They said that's the budha's sandal.

Passed the Kaminarimon , we are heading to Nakamise street, where we can buy a lot of Japan's unique souvenir. Keyholders, wooden dolls, handfans, t-shirts, magnets, kimonos, yukatas, foods etc.

Imperial Palace
This is the palace where the Emperor lives. We only passed in front of the palace, but all I see is a beautiful "zen garden", Bonsai is everywhre. I know Koi pond is also there. This is look a like a very peaceful place.
East garden of this Imperial Palace open for public, except Mondays, Fridays and special occasion.

GINZA
We're dropped for lunch in Hanamasa restaurant, along the way to the restaurant we're take some pictures, find the letter GINZA to proof that we're on it that day hahaha....

HARAJUKU!

Haha,,finally this is me at Harajuku!
Emhhhh! This is it! The famous fashion center in Japan. Yes you can found people with unique fashion style along the street. The unique stores and unique fashion lined a long the street. Harajuku is one of my favorite place here. Although I'm not a fashion lovers, but i do love to see the uniquely of Harajuku.
.





SHIBUYA!

Very Crowded!
Oooooohhhh My GOD! Shibuya is very crowded! Million people gather in this district to have some fun. This district combining shopping center, dining and also entertaining place, that might attract people to spend their days here. Every second thousand people across the street together. Just like a groupies of bees went out from its nest. I stopped here to see how thousand people across the street and also of course to take a picture with HACHIKO, the faithful dog. Of course not the real Hachiko, but his statue :). As you may know, Hachiko was waiting for his owner in front of Shibuya train station until he dead.

Then, we are very tired until we meet the restaurant again and had our dinner. Again and again, we had Yakiniku for our dinner. Hahahaha..

Day #3

Fujiyamaaaaa we're coming!!! Finally i saw that very famous mountain in the world. Since i was in elementary school, Fujiyama well known as the highest mountain in Japan. I am just very speechless, this is like a miracle for me.
Day 3 we visited Fujiyama Mountain. Along the way all i see was trees with red yellow leaves, this is a specific trees on fall season. I can't find it in Indonesia, it's just like what I've seen on TV. But ya it's not a maple leaves like in Europe or America but it was successfully made me open my mouth and said : WOW!!
No Snow on top of it but it's still interesting (for me)
In bus i can't fall asleep. I see what i found around me. What makes me interested was the famous singing road. Japan has invested in a series of melody road that sing out a tune as you drive over them, as a part of tourism attraction. This invention came from a man named Shizuo Shinoda. He accidentally scraped some markings into a road with a bulldozer and drove over them, and realised that it was possible to create tunes depending on the depth and spacing of the groove.  Well it's a very bright idea i think.
The road to Fujiyama sing out a song : Memory of Summer. This is one of  melody road that Japan have. Besides in the road to 5th stop to Fujisan (Gunma Perfecture), there are 2 others : Hokaido and Wakayama.
Well, Fujiyama best view actually in summer, moreover when the sakura bloom, with the snow on top of Fujisan. But I don't mind. For me Fujisan in front of me at that time was enough. It was very chill there, and I forgot to bring my gloves.
After bought (again) souvenir, me and my friends continued to take pictures around 5th level stop.

The Yellowish leaves at the background - FUJIYSAN
We continued our trip to Gotenba Factory outlet. Before went there we stopped at a very "Japanese Taste" Restaurant to have lunch. I don't even know what is the name of the restaurant. But i guarantee, you will like the taste. Japanese but the taste still okay for your Indonesian tongue or for those who doesn't like Japanese food (like me hahaha..).
This restaurant also have small store, sell souvenirs, and also the food we eat at the restaurant; for example - again i don't know the name - but if you eat that thing with warm rice it feel like you eat "abon" with warm rice. There are 2 flavor with wasabi or without wasabi. I of course choose the non wasabi flavor.
They also sell green tea from Fujiyama (the guide said that green tea from Fujiyama is one of best green tea in Japan).

After had lunch we're heading to Gotenba Factory Outlet. I suggest you, if you have enough money you better find branded things here. The price is about 30% - 50% lower than normal price.
Bandai, Swatch, Hush Puppies and so many branded stores in Gotenba sell good things. But you have to be careful, since somehow you will found a branded thing with tag "Made In Indonesia" hahahaha....

Leaving Gotenba we're heading to the down town for having dinner. The restaurant was not very good in dining but you will find a nice view, Tokyo Tower and Rainbow Bridge. That's so romantic! ^_^
We're full now, and let's go back to hotel and have a nice sleep after pack all the shopping things, because we'll have long flight tomorrow. Going back to Jakarta, and back to work hehehe...
Thanks to my old company anyway, this is the unforgettable! I really appreciate this. Thanks to my friends : Dewi, Ratna, Ai, Ainun, Dwi and Ayu.. that always accompany me during this trip.














Minggu, 29 Januari 2012

Un Sol em noite

Indah ya kata ini..Un Sol em Noite. Kata ini aku dapatkan saat membaca salah satu buku karya Dewi Lestari (Dee). Sebuah novel favoritku.

Un Sol Em Noite dalam bahasa Portugis berarti matahari di malam hari.
Artinya sangat mendalam. Buatku.

Hari-hariku selalu secerah sinarnya, jangankan pagi, malampun serasa tetap di temani matahari. Sinarnya terkadang lembut, terkadang menyengat. Mendung memang tak mampu membuatnya bersinar secerah biasanya, tapi aku tahu dia tetap ada, menemaniku.

Aku bahkan merasa dia adalah kepingan puzzle yang hilang selama ini. Bersama matahariku, hidupku terasa sangat lengkap dan berwarna. Ketika dia tiba-tiba pergi dari hidupku, dunia serasa sangat gelap. Pagi tetap saja tak seindah dulu, siang tetap saja tak sepanas ketika dia ada di sekitarku, malampun dia tak nampak lewat pantulan sinarnya di satelit yang bernama bulan. Pelan-pelan kumengerti, bahwa dia memang harus pergi. Pergi dari hidupku. Namun kehangatan sinarnya tetap tersimpan di sudut hatiku, sebagai sebuah harta yang pernah memperkaya hidupku.

Setelah semua berlalu, kutemukan lagi matahariku yang sesungguhnya, yang akan terus menyinariku, menemaniku tanpa lelah, mengertiku tanpa berharap di mengerti, sabar menampung semua keluhku..selamanya..

Love you much my hubby!

Rabu, 04 Januari 2012

Refreshing sederhana

Pagi di Pantai Jatimalang
Pagi-pagi ketika semua berkumpul di rumah, terbersit untuk menghirup udara segar, sambil berharap dapat ikan laut segar atau udang yang baru ditangkap dari tambak.
Berkendara ke laut di dekat rumah merupakan pilihan tepat. Desaku boleh di bilang dekat dengan laut. Hanya sekitar 7-10 km dari pantai terdekat.
Sempurna! Langit bersemburat jingga, matahari sedang malu-malu menampakkan diri, udara masih bersih dan sejuk, maka beranjaklah kami berenam menuju laut di selatan desa.
Kapal nelayan ternyata masih ada yang terparkir di tepi pantai. Berhambur ke bibir pantai, mencoba mencandai ombak, bercengkerama dengan pasir dan merasakan sejuknya pagi di pantai Jatimalang itu.


Udara laut bagi baik untuk kesehatan




Kapal Wisata pantai Glagah Indah







Senangnya bisa berbagi rizqi pagi2. Ini kapal wisata yg kami naiki. Dan menjadi penumpang pertama hari itu.
Sederhana sekali refreshing kali ini... memandang laut, berlayar di laguna, bermain pasir..makan gorengan, menengok kebun buah naga yang tak berbuah..

Seperti ombak yang tak pernah putus-putus menyambangi pantai, demikian juga harapan saya, persaudaraan kami tidak akan putus selamanya.

Jakarta, 03 Januari 2012


Selasa, 23 Agustus 2011

Hidrotubasi - Pengalaman pertamakali bius total

Hope our dream will come true amin..
Tahun 1999 saya pernah mengalamai kecelakaan yang menhgaruskan saya melakukan operasi kecil di rongga mulut saya. Saat itu dokter menawarkan pada saya apakah mau bius total atau lokal. Dengan berbagai pertimbangan antara lain karena ketakutan saya ketika pernah membaca seseorang yang melakukan bius total lalu meninggal, maka saya memutuskan bius lokal. Saya tau semua proses yang di jalankan oleh dr ahli bedah mulut itu.
Tapi kali ini saya takluk pada perintah dokter. Ini pengalaman pertama saya di bius total adalah ketika dokter memutuskan untuk melakukan hidrotubasi.Hmmm...ketika obat bius masuk dalam pembuluh darah saya, rasanya sangat ngilu. Lalu saya terserang kantuk yang sangat dahsyat. Lalu tak ingat apa-apa lagi sampai saya sadar, tapi saya tidak mampu membuka mata. Saya dengan sayup-sayup dokter memeriksa pasien lain di ruangan yang berbeda. Saya dengar ada seorang ibu yang menangis karena entah bayinya kenapa. Ibu itu histeris berteriak: Jangan ambil anak saya dokter...ambil saya saja.. Saya sedih mendengarnya.

Setelah saya bisa bangun meskipun sempoyongan, saya merasa perut saya mulas luar biasa, lalu saya merasa mual, dan akhirnya muntah.
Sampai di rumah saya masih merasa lemas, pengen muntah dan rasa mulas itu bertambah hebat. Saya mengerang kesakitan. Luar biasa sakitnya! Saya berpikir ini baru awal, apalagi saat nanti melahirkan. Pain killer saya minum, suami saya membuatkan teh manis hangat dan membeli beberapa kerat roti sekedar untuk mengisi perut saya yang sudah lebih dari tujuh jam tidak terisi apa-apa.
Namun saya sulit sekali menelan. Saat menelan rasanya mau saya muntahkan. Tapi saya harus mengisi perut karena saya harus minum obat. Akhirnya saya telan dengan susah payah demi hilangnya mulas yang luar biasa ini.

Ini adalah ikhtiar pertama saya untuk mendapat keturunan yang sudah kami dambakan sejak awal kami menikah.
Saya sudah siap semuanya termasuk jika Alloh mengijinkan saya hamil dalam waktu dekat ini, saya rela tidak ikut outing kantor yang katanya ke Jepang. Saya ikhlas,...sangat ikhlas... karena penggantinya jauh lebih berarti buat saya.

Tidak  bisa dibandingkan dengan reward ke Jepang meskipun saya sangat menginginkannya.Saya ikhlas lahir batin. Saya ikhlas demi kehamilan. Semoga Alloh memberikan jalan yang terbaik dan keturunan yang sholeh untuk kami berdua. Mohon dengan sangat ya Alloh.. :) amin!